Empat syuhada berangkat pada suatu malam,
gerimis air mata tertahan di hari keesokan,
telinga kami lekapkan ke tanah kuburan
dan simaklah itu sedu sedan
Mereka anak muda mengembara tiada sendiri,
Mengukir reformasi karena jemu deformasi,
Dengarkan saban hari langkah sahabat-
Sahabatmu beribu menderu-deru,,
Kartu mahasiswa telah disimpan
Dan tas kuliah turun dari bahu
Mestinya kalian jadi insinyur dan ekonom
abad duapuluh satu
Tapi malaikat telah mencatat indeks prestasi
kalian tertinggi di Trisakti bahkan di seluruh negeri,
karena kalian berani mengukir
alphabet pertama dari kata
reformasi-damai dengan darah arteri sendiri,
Merah putih yang setengah tiang ini,
Merunduk di bawah garang matahari
Tak mampu mengibarkan diri
Karena angina lama bersembunyi,
Tapi peluru logam telah kami patahkan
Dalam doa bersama,
Dan kalian pahlawan bersih dari dendam,
Karena jalan masih jauh
Dan kita perlukan peta dari Tuhan
Tidak ada komentar:
Posting Komentar